Geger, Warga Mojoagung Temukan Harta Karun Majapahit Seberat 25 Kilogram


Naviri Magazine - Penemuan benda bersejarah di Desa Betek, Kecamatan Mojoagung, Jombang, Jawa Timur, membuat geger warga setempat. Penemuan tersebut berupa 20 kilogram lebih koin logam kuno yang terkubur dalam tanah bersama keris, pisau, dan sebuah mata tombak.

Penemuan tersebut berawal ketika para pekerja menemukan pecahan tembikar di kedalaman 40 cm untuk membangun pondasi rumah di sebuah pekarangan.

Kemudian,  di kedalaman 50 cm benda-benda bersejarah yang diduga peninggalan kerajaan Majapahit tersebut berhasil ditemukan warga.

Setelah ditemukan, warga pun langsung mengumpulkan logam-logam seberat 25 kilogram tersebut. Belakangan diketahui jika logam kuno dengan lubang pada bagian tengah itu merupakan uang kepeng.

Uang kepeng merupakan mata uang dari China yang menjadi alat transaksi perniagaan pada masa lalu. Diketahui bahwa uang kepeng menjadi alat transaksi niaga yang berlaku pada masa dinasti Tang, dinasti Song, dan dinasti Ming.

Uang kepeng tersebut juga beredar di beberapa negara yang memiliki hubungan perdagangan dengan China, termasuk Kerajaan Majapahit.

Selain uang logam dan beberapa senjata tajam, pihak Balai Pelestarian Cagar Budaya Jawa Timur juga menemukan pecahan keramik dan pecahan batu bata kuno setelah melakukan penggalian ulang.

Ahmad Wildan pemilik tanah menyebut, di wilayah tersebut dulunya juga pernah ditemukan benda peninggalan sejarah yang terkubur.

“Jadi di desa ini masih banyak peninggalan di sekitar tempat ini, dulu sekitar tahun berapa juga ditemukan seperti ini bentuk besar berisi perabotan rumah tangga ada bubur yang ditemukan itu belum basi,” kata Wildan, dikutip dari Youtube JOIN Media.

Setelah dilakukan pemeriksaan singkat, berbagai penemuan benda kuno di Desa Betek tersebut mengindikasikan adanya keterkaitan dengan Kerajaan Majapahit. Terlebih lagi lokasi penemuan benda itu yang hanya berjarak sekitar 5 kilometer dari situs Trowulan, kawasan yang diduga kuat sebagai situs peninggalan Majapahit.

Kemudian, Ahmad Wildan bersama warga setempat akan mengijinkan benda tersebut untuk dibawa asalkan mendapat kompensasi yang layak dari pemerintah.

“Kalau itu nanti diambil sama pihak terkait, kami bersama warga meminta kompensasi untuk pembangunan mushola. Karena pembangunan mushola kami sedang kekuragan dana dan peninggalan sejarah ini bisa disimpan di museum,” pungkas Wildan.

Related

News 3225790636082883837

Recent

Hot in week

Ebook

Koleksi Ribuan Ebook Indonesia Terbaik dan Terlengkap

Dapatkan koleksi ribuan e-book Indonesia terbaik dan terlengkap. Penting dimiliki Anda yang gemar membaca, menuntut ilmu,  dan senang menamb...

item