Kisah Nabi Idris AS: Kelahiran, Silsilah, dan Kematiannya


Nabi Idris merupakan salah satu nabi yang mewariskan banyak pengetahuan dan masih berguna hingga saat ini. Kenabiannya perlu diimani oleh umat Islam sebagai bentuk taqwa atas perintah Allah SWT. 

Secara garis keturunan, Nabi Idris memiliki jarak enam generasi dari Nabi Muhammad. Urutannya adalah Adam, Syits, Anusy, Qinan, Mihlail, Yarid, kemudian Idris.

Nama Idris berasal dari kata ‘Darasa’ yang berarti belajar. Sebab, Nabi Idris dikenal sebagai sosok yang sangat senang belajar dan suka mengkaji fenomena alam semesta. Nabi Idris juga dikenal dengan nama Akhnukh bin Yarid. Dia dilahirkan dari seorang perempuan bernama Iqlima.

Selama 345 tahun Nabi Idris hidup di dunia, ia diutus oleh Allah SWT untuk berdakwah di Irak Kuno (Babilonia) dan Mesir (Memphis). Nabi Idris adalah manusia pertama yang menerima wahyu lewat Malaikat Jibril ketika ia menginjak usia 82 tahun.

Silsilah Nabi Idris

Nabi Idris merupakan keturunan Adam yang pertama kali menerima wahyu dari Allah SWT, setelah Adam dan Syits. Hal itu tertera dalam QS. Maryam: 56-57.

“Dan ceritakanlah (hai Muhammad) kepada mereka, kisah Idris (yang tersebut) di dalam Al Qur’an. Sesungguhnya ia adalah seorang yang sangat membenarkan dan seorang nabi. Dan Kami telah mengangkatnya ke martabat yang tinggi.”

Namun demikian, ada beberapa perbedaan pendapat mengenai riwayat Nabi Idris apakah ia hidup sebelum Nabi Nuh ataukah sesudahnya. Ilmuwan seperti Ibnu Katsir, Ath-Thabari, Ibnu Ishaq, Ibnu Jarir, Asy-Syaukani, hingga As-Suyuthi menjelaskan bahwa Nabi Idris hidup sebelum Nabi Nuh. Hal itu berdasarkan nasab bahwa nama asli Nabi Idris adalah Khonukh yang merupakan nenek moyang Nabi Nuh.

Hal itu juga diperkuat dengan QS. Maryam: 58. “Mereka itulah orang-orang yang Allah telah beri nikmat, yaitu kalangan para nabi dari keturunan Adam, dan dari orang yang Kami angkat bersama Nuh dari keturunan Ibrahim dan Ismail, dan dari orang-orang yang Kami beri petunjuk dan telah Kami pilih. Apabila dibacakan ayat-ayat Allah Yang Maha Pemurah kepada mereka, maka mereka menyangka dengan bersujud dan menangis.”

Ayat tersebut  mengisahkan silsilah keturunannya. Nabi Idris termasuk keturunan Nabi Adam, tidak ikut bersama Nabi Nuh dalam perahu. Dengan demikian, Nabi Idris urutannya sebelum Nabi Nuh.

Kematian Nabi Idris

Ada banyak pendapat terkait akhir hayat Nabi Idris. Dalam tafsir Ibnu Katsir, dituliskan pendapat Ibnu Jarir tentang Kaab yang menceritakan proses kematian Nabi Idris.  

Kaab berkata, Allah SWT telah mewahyukan kepada Idris, akan mengangkat amal bagi Idris setiap hari sebanding dengan semua amal anak-anak Adam. Kemudian, datanglah seorang malaikat kepadanya. 

Idris lantas meminta agar ajalnya ditangguhkan. Idris menginginkan amalnya terus bertambah. Kemudian datang malaikat yang terdekat dengannya. Idris berkata kepada malaikat itu, “Sesungguhnya Allah telah mewahyukan sesuatu kepadaku, maka bicaralah kamu kepada malaikat maut agar sudilah dia menangguhkan ajalku supaya amalku makin bertambah.”

Malaikat itu akhirnya membawa Nabi Idris di antara kedua sayapnya, kemudian naik ke langit. Sesampainya di langit keempat, Malaikat Izrail berjumpa dengannya. Malaikat yang membawa Nabi Idris mengemukakan pesan dari Nabi Idris.

Malaikat Izrail bertanya, “Sekarang Nabi Idris di mana?”

Dijawablah oleh malaikat itu, “Dia ada di pundakku.”

Terjawab sudah rasa heran Malaikat Izrail. Sebab, mulanya ia ditugaskan mencabut nyawa Nabi Idris di langit keempat, padahal yang dia tahu Nabi Idris ada di bumi. Ternyata, Nabi Idris telah dibawa lebih dulu oleh malaikat lainnya. Pada akhirnya, Nabi Idris dicabut nyawanya di langit keempat.

Berdasarkan tafsir Ibnu Katsir, cerita tersebut adalah salah bagian dari Ka’bul Ahbar, yang dikutipnya dari kisah-kisah Israiliyat. Namun, dalam cerita tersebut sebagian terkandung hal yang tidak bisa diterima. Ibnu Katsir pun menyebutkan bahwa hanya Allah SWT yang mengetahui segala kebenarannya.

Kesimpulan Kisah Nabi Idris

Itulah sepenggal kisah Nabi Idris dengan segala keteguhannya untuk berdakwah menyebarkan agama Allah SWT. Nabi Idris adalah nabi yang terkenal akan kecerdasannya dalam membaca ilmu perbintangan, orang pertama yang bisa membuat baju dan dan menjahit pakaian.

Mukjizat lain yang diberikan Allah untuk Nabi Idris adalah perjalanannya ke Surga dan Neraka. Begitu terpesonanya Nabi Idris saat melihat surga, dan pingsan tatkala melihat dahsyatnya api neraka. 

Semoga kita bisa mengambil hikmah atas keteladanan Nabi Idris AS dan mengamalkan dalam kehidupan sehari-hari. Semoga Bermanfaat.

Related

Moslem World 587304953015903498

Recent

Hot in week

Ebook

Koleksi Ribuan Ebook Indonesia Terbaik dan Terlengkap

Dapatkan koleksi ribuan e-book Indonesia terbaik dan terlengkap. Penting dimiliki Anda yang gemar membaca, menuntut ilmu,  dan senang menamb...

item