Ustaz Cabuli Santri, Malah Ceramah: Saya Masuk Surga Sendiri


Pimpinan pondok pesantren (ponpes) di Polewali Mandar (Polman), Sulawesi Barat (Sulbar), Zulfikar Syam (37) mengirim pesan kepada pembencinya setelah dia ditetapkan sebagai tersangka pencabulan santri. Zulfikar mewanti-wanti jangan sampai dirinya masuk surga sendiri, sedangkan pembencinya tidak.

Zulfikar awalnya menyampaikan memang bersalah telah mencabuli santri. Karena itu, dia meminta maaf atas apa yang telah terjadi.

"Mudah-mudahan kita semua saling mengoreksi aib, memperbaiki diri, dan saya mohon maaf yang sebesar-besarnya. Saya sadar sesadar-sadarnya atas kesalahan saya," kata Zulfikar kepada wartawan saat jumpa pers di halaman Polres Polman, Selasa (11/7/2023).

Selanjutnya, Zulfikar meminta pembencinya tidak menghujatnya. Dia mengingatkan, jangan sampai dia masuk surga sendiri karena kebanyakan dihujat.

"Terakhir, buat pembenci saya, jangan membuat saya masuk surga sendiri. Maksudnya, mungkin kejadian ini sudah sangat viral hingga menjadi buah bibir di kalangan orang-orang pembenci saya," kata Zulfikar.

"Jangan sampai dosa-dosa saya diambil semua sama kalian, lalu saya ambil semua pahala kalian. Kan, untung saya, lalu saya masuk surga sendiri," imbuhnya.

Diberitakan sebelumnya, Zulfikar diamankan polisi setelah dilaporkan mencabuli salah satu santri pria usia 16 tahun di Ponpes Surga Religi di Kecamatan Tapango, Sabtu (24/6) malam. Korban awalnya bersama sepupunya hendak ke kantin ponpes.

"Kantinnya itu berdampingan dengan pondoknya Ustaz (ZU). Sebelum sampai ke kantin, dicegat Ustaz, lalu disuruh ke pondoknya," ujar pendamping korban Dwi Bintang Fajar kepada wartawan, Sabtu (8/7/2023).

"Pertama, korban katanya diajak ngobrol biasa, tanyakan kehidupan pribadi, lalu korban dikasih uang Rp 100 ribu, katanya untuk jajan. Setelah itu, korban diminta memijat betis dan paha oknum pelaku," beber Dwi.

Saat itulah terduga pelaku melakukan pencabulan, dan korban tak dapat menolak permintaan ZU. Menurut Dwi, korban mengaku merasa terhipnotis.

"Pengakuan si anak tidak bisa menolak permintaan ustaznya, seperti dihipnotis," jelasnya.

Korban juga merasa linglung setelah balik ke asramanya. Korban baru tersadar setelah bertemu dengan sepupu dan santri lainnya.

"Si korban menangis, lalu menceritakan kepada sepupunya terkait apa yang dialami. Paginya, korban kabur meninggalkan ponpes," jelasnya.

Related

News 7355873327232734069

Recent

Hot in week

Ebook

Koleksi Ribuan Ebook Indonesia Terbaik dan Terlengkap

Dapatkan koleksi ribuan e-book Indonesia terbaik dan terlengkap. Penting dimiliki Anda yang gemar membaca, menuntut ilmu,  dan senang menamb...

item