Mengenal Frugal Living dan Cara Memulai untuk Mahasiswa


Di zaman sekarang, harga-harga barang mulai dari fashion hingga properti seperti rumah memiliki nilai jual yang tinggi. Untuk menyiasatinya, gaya hidup frugal living bisa jadi pilihan bagi anak muda saat ini.

Frugal living adalah gaya hidup hemat atau irit terhadap pengeluaran. Praktik gaya hidup hemat ini bertujuan untuk dapat menabung demi masa depan, seperti dijelaskan dalam The Frugal Life and Why We Should Educate oleh White Jhon, dilansir laman Kemenkeu.

Konsep frugal living erat kaitannya dengan kesadaran (mindful) untuk mengalokasikan dana demi mencapai keuangan masa depan yang lebih jelas.

Biasanya, seseorang yang menerapkan frugal living akan memilih memasak makanan sendiri di rumah daripada harus membeli di luar. Selain itu, orang-orang yang punya gaya hidup frugal tidak terlalu mementingkan fashion atau update barang elektronik.

Mereka lebih berfokus pada tujuan jangka panjang daripada memenuhi kepuasan sesaat. Penganut frugal living lebih memilih untuk terus menikmati hidup berkualitas dengan standar mereka, sehingga cenderung tidak ambil pusing terhadap pendapat orang yang mengira mereka pelit.

Bisa dikatakan, gaya hidup frugal living cocok untuk mahasiswa, terlebih yang merantau dan harus bertahan hidup dari dana pemberian orang tua saja. Bagaimana cara menerapkan frugal living untuk mahasiswa? 

1. Tentukan Tujuan Finansial

Tujuan finansial atau financial goals menjadi langkah paling dini untuk memulai gaya hidup ini. Dengan adanya target ini, mahasiswa bisa bersungguh-sungguh dalam menabung karena ada sesuatu yang hendak dicapai.

Lebih jauh, contoh implementasi target finansial ini misalnya adalah membeli rumah, mengumpulkan tabungan pernikahan, tabungan pendidikan anak, dana pensiun, dana darurat, sampai dana lahan kuburan.

2. Analisis Kebutuhan dan Keinginan

Banyak survey yang membuktikan bahwa pengeluaran untuk memenuhi gaya hidup lebih besar akan menimbulkan hidup yang konsumtif. Di samping budget yang pas, melakukan analisis kebutuhan dan keinginan akan membuat alokasi dana bisa mencukupi hidup selama berkuliah di perantauan.

3. Hindari Utang Konsumtif

Utang bisa membuat pemasukan langsung habis seketika. Terlebih jika digunakan untuk membeli barang-barang konsumtif. Oleh karena itu, alangkah baiknya detikers menghindari kredit atau utang konsumtif dalam menjalankan gaya hidup frugal living.

4. Tidak Mudah Terpengaruh Tren

Saat ini, perubahan tren berbelanja sangat cepat dan mudah membuat masyarakat jadi konsumtif terhadap produk-produk baru. Kebiasaan tidak terpengaruh tren harus bisa diterapkan mahasiswa, terlebih kalangan anak muda yang sangat dekat dengan media sosial sebagai sumber informasi tren terkini.

5. Percaya Hidup Tak Hanya untuk Saat Ini

Persepsi satu ini sangat penting bagi seseorang yang ingin menerapkan gaya hidup frugal living. Dengan keyakinan seperti ini, mahasiswa bisa memiliki budget untuk dana darurat. Sebab, kita tak pernah tahu apa yang akan terjadi esok hari dan seterusnya.

Related

Lifestyle 3053110581571949659

Recent

Hot in week

Ebook

Koleksi Ribuan Ebook Indonesia Terbaik dan Terlengkap

Dapatkan koleksi ribuan e-book Indonesia terbaik dan terlengkap. Penting dimiliki Anda yang gemar membaca, menuntut ilmu,  dan senang menamb...

item