Mengapa Ada Negara Kaya dan Ada Negara Miskin?

Mengapa Ada Negara Kaya dan Ada Negara Miskin?

Naviri.Org - Kaya dan miskin tidak hanya terkait orang per orang, tapi juga negara. Karenanya, kita pun tentu sudah sering mendengar istilah negara kaya dan negara miskin. Sama seperti ada orang kaya dan orang miskin, masing-masing status itu memiliki latar belakang tertentu.

Negara-negara kaya umumnya memiliki sumber daya alam yang berlimpah, dan dengan sumber daya itu kemudian mereka mampu menjadi negara yang kaya. Di sisi lain, negara miskin umumnya tidak memiliki sumber daya alam yang baik, sehingga kurang bisa menghasilkan kekayaan dari sumber daya alam. Atau, bisa pula, negara miskin sebenarnya memiliki sumber daya alam yang berlimpah, tapi tidak memiliki kemampuan yang baik dalam mengelolanya.

Selain sumber daya alam, yang membedakan negara kaya dan negara miskin bisa pula banyaknya ahli atau pakar di negara bersangkutan. Jika di sebuah negara ada banyak sekali orang yang memiliki kemampuan hebat, tentu orang-orang itu bisa ikut membantu menyejahterakan negaranya. Semakin banyak orang seperti itu, tentu semakin baik hasilnya. Di sisi lain, negara miskin tidak/kurang memiliki orang-orang semacam itu.

Lalu bagaimana melihat batas suatu negara bisa dikatakan negara kaya atau negara miskin?

Bank Dunia mendefinisikan kemiskinan berdasarkan garis kemiskinan yang ditetapkan sebesar 1,9 dolar AS per hari atau daya beli yang disebut Purchasing Power Parity (PPP). Lebih dari 900 juta orang di dunia ini hidup di bawah garis kemiskinan. Selain itu, kemiskinan juga bisa diukur dari pendapatan per kapita sebuah negara.

Negara yang masuk kategori low-income atau miskin, pendapatan per kapitanya hanya 1.025 dolar AS per tahun. Sedangkan kategori lower middle-income, pendapatan per kapitanya 1.026-4.035 dolar AS per tahun, kategori upper middle-income pendapatan per kapitanya 4.036-12.475 dolar AS per tahun, dan high-income di atas 12.475 dolar AS per tahun.

Bila mengacu data Bank Dunia dari negara yang masuk kategori miskin, terdapat 31 negara yang masuk kategori ini. Yang menarik, 23 negara yang masuk kategori miskin merayakan hari jadi dengan istilah "Independence Day". Artinya, hampir 75 persen negara paling miskin lahir dari sebuah kemerdekaan.

Mereka adalah Afganistan, Burundi, Chad, Comoros, Kongo, Eritrea, Gambia, Guinea, Guinea-Bissau, Haiti, Liberia, Madagaskar, Malawi, Mali, Mozambik, Niger, Rwanda, Senegal, Siera Leone, Sudan Selatan, Togo, Uganda, dan Zimbabwe.

Pertikaian dan kondisi politik yang tak stabil membawa negara-negara yang merayakan kemerdekaan di Afrika tetap berada di kubang kemiskinan. Mereka tak mampu memanfaatkan sumber dayanya. Padahal negara-negara tersebut merupakan negara yang kaya sumber pertambangan. Kemerdekaan bukan hanya bebas lepas secara politik dari penjajah, tapi juga harus bebas dari kemiskinan.

Sebagai negara yang masih masuk lower middle-income dan lahir dari kemerdekaan, Indonesia perlu menatap ke bawah negara-negara tadi, dan menjadikannya sebagai refleksi.

Baca juga: Fakta Unik di Balik Perayaan Hari Jadi Negara-negara Dunia

Related

Insight 5143394667481127911

Recent

Hot in week

Ebook

Koleksi Ribuan Ebook Indonesia Terbaik dan Terlengkap

Dapatkan koleksi ribuan e-book Indonesia terbaik dan terlengkap. Penting dimiliki Anda yang gemar membaca, menuntut ilmu,  dan senang menamb...

item