Kisah Ho Chi Minh dan Sejarah Kemerdekaan Vietnam (Bagian 5)

Kisah Ho Chi Minh dan Sejarah Kemerdekaan Vietnam

Naviri Magazine - Uraian ini adalah lanjutan uraian sebelumnya (Kisah Ho Chi Minh dan Sejarah Kemerdekaan Vietnam - Bagian 4). Untuk mendapatkan pemahaman yang lebih baik dan urutan lebih lengkap, sebaiknya bacalah uraian sebelumnya terlebih dulu.

Sesampainya di sana, Nguyen tinggal di rumah seorang warga Cina. Beristirahat sekitar 6-7 bulan, untuk memulihkan kesehatannya. Karena aktivitas politiknya yang tinggi dan selalu berpindah-pindah serta tidak pernah istirahat cukup, Nguyen terkena penyakit TBC. Penyakit ini jika kambuh sangat menyulitkan Nguyen untuk beraktivitas.

Nguyen lalu hilang, tidak diketahui ke mana perginya, dan teman-teman bangsa Vietnamnya juga tidak tahu dia berada di mana.

***

Pemerintahan kolonial Perancis menjalankan politik tangan besi kepada kaum pergerakan Vietnam. Demonstrasi-demonstrasi pada 1930-1931 dihadapi dengan teror, kaum pergerakan ditindas habis, ditangkapi, dihukum gantung, dibunuh atau dibuang.

Pada periode 1932-1935, Nguyen putus hubungan dengan pergerakan massa revolusioner di Vietnam. Selain berusaha memulihkan kondisi badan yang digerogoti TBC, dia juga mendapati teman-temannya sesama kaum pergerakan revolusioner Vietnam sudah ditangkap oleh pemerintah kolonial Perancis. Nguyen terpencil dan terasingkan di sebuah desa kecil di Cina Selatan.

Awal tahun 1936, pergerakan di Vietnam kembali menghangat. Pemogokan-pemogokan dan demonstrasi-demonstrasi kembali menghebat. Kaum buruh menuntut kebebasan berorganisasi, menuntut 8 jam kerja sehari, menuntut perbaikan perlakuan dari pihak majikan, dll.

Di tahun itu, di Perancis ada perubahan suasana politik. Front rakyat anti kebangkitan fasisme Eropa di Perancis mendapat angin. Dan itu berpengaruh juga di tanah jajahannya. Di Vietnam, beberapa tahanan politik dibebaskan, surat kabar rakyat boleh kembali terbit.

Tetapi kebebasan itu tidak berlangsung lama (hanya 3 tahun). Setelah perang dunia ke II meletus, kebebasan itu kembali disumbat, surat kabar rakyat kembali ditutup, badan organisasi rakyat dibubarkan, bekas tawanan politik kembali dikejar-kejar dan ditangkap. Teror kembali berulang, lebih kejam dari masa-masa sebelumnya.

Di balik tindasan yang sangat kejam itu, terdengar sayup-sayup di antara rakyat Vietnam, semboyan-semboyan baru. Di seluruh daratan Vietnam muncul suara baru yang menggelorakan semboyan-semboyan sebagai berikut: Kita berdiri di pihak Sekutu! Kita bertempur menentang fasisme internasional! Kita akan mengusir kaum fasis Perancis! Kita berperang untuk kemerdekaan negera leluhur kita! Rakyat Vietnam bersatulah!

Semboyan-semboyan itu diserukan oleh Persatuan Pergerakan Kemerdekaan Vietnam. Nama persatuan ini disingkat menjadi “VIETMINH”, atau dalam bahasa Vietnam: “Viet-nam Doc-Lap Dong Minh Hoi”, yaitu organisasi persatuan baru yang merupakan “Front Persatuan Nasional”.

Ini merupakan gabungan dari dua macam gerakan, yaitu Gerakan Kemerdekaan Vietnam dan Gerakan Demokrasi, yang embrionya sudah tumbuh 2-3 tahun sebelum pecahnya perang dunia ke 2. Organisasi yang bergabung di dalam Vietminh adalah Partai Kuo Mintang Annam, Partai Annam Baru, Partai Komunis Indo Cina, Perserikatan Pemuda, Gabungan Tani, dan Gabungan Buruh Nasional.

Semboyan Vietminh itu singkat dan jelas. Dirasakan benar dan pentingnya oleh seluruh Rakyat.

Pemimpin Vietminh atau Front Persatuan Nasional, tidak lain adalah Nguyen Ay Kuo, yang kini telah berada di tengah-tengah rakyat Vietnam, di negerinya sendiri. Dari mana dia datang, dan kapan dia mulai mempersiapkan gerakannya itu, tidak banyak orang yang mengetahui. Barangkali dia sudah lama berada di Vietnam, tapi selama itu tidak pernah menunjukkan nama dan wajahnya.

Pada awal 1941, Nguyen diam-diam menyelundup masuk ke Vietnam. Setelah tiba di Vietnam, dia berusaha membangun kontak dengan para pemuda revolusioner, aktivis-aktivis buruh dan kaum pergerakan lainnya. Dari hubungan yang dibangun, Nguyen mengusulkan untuk mendirikan “Front Persatuan Nasional” atau “Vietminh”. Ide ini disambut oleh semua elemen pergerakan di Vietnam.

Negeri Perancis di Eropa jatuh diserang oleh Jerman. Pemerintahan kolonial di negeri-negeri jajahan menjadi goncang. Keadaan ini dimanfaatkan dengan baik oleh Jepang yang sudah bersiap-siap menyerang Vietnam.

Terjadi pertempuran sebentar di Liangsan dengan Jepang. Tetapi tentara Perancis di Vietnam tidak sanggup menahan majunya serangan tentara Jepang, dan dengan cepat mundur dan sebagian lagi menyerah. Ini menjadi pertanda akan jatuhnya kekuasaan pemerintahan kolonial Perancis di Vietnam.

Pada waktu itu, Vietminh yang berada di bawah kepemimpinan Nguyen Ay Kuo, membuat pengumuman kepada seluruh Rakyat Vietnam: “Mulai hari ini, musuh pertama negara leluhur kita adalah kaum fasis Jepang.”

Beberapa kali Vetminh menawarkan kerja sama kepada pemerintahan kolonial Perancis untuk bersama-sama melawan fasis Jepang, tetapi tawaran itu ditolak. Malah pemerintah kolonial semakin melakukan penindasan kepada rakyat Vietnam.

Pada waktu itu, kedudukan tentara sekutu di Timur-Jauh kian hari kian buruk. Kedudukan tentara fasis Jepang sangat baik.

Perjuangan gerilya di Vietnam hanya menggunakan beberapa senapan tua dan senjata primitif berupa pedang, tombak, golok, pisau, arit, dsb. Para pemimpin gerilya itu mencari akal, bagaimana mendapatkan senjata bantuan dari pihak sekutu.

Anggota pasukan sekutu dan terdekat langsung adalah pemerintahan Chiang Kai Sek di Cina daratan. Karenanya harus diadakan perundingan dengan pemerintahan Cina.

Di antara para pemimpin, yang kenal dan paham keadaan Cina adalah Nguyen Ay Kuo. Akhirnya diputuskan untuk mengirim Nguyen disertai 2 orang pengawal untuk pergi menuju Cina.

Tugas Nguyen sangat berat dan sangat sulit, serta menempuh jalan yang sangat jauh. Jalan kaki dari Tonkin sampai Chungking!

Perjalanan menuju Cina dilakukan siang dan malam, melewati jalan setapak hutan belantara yang lebat. Perbekalan yang dibawa juga sangat minim. Setelah melewati beberapa hari perjalanan, mereka tiba di perbatasan Vietnam–Cina. Salah seorang pengawal ditangkap oleh polisi Jepang. Nguyen dan seorang pengawalnya lagi berhasil lolos.

Mereka terus melakukan perjalanan naik turun gunung. Pada suatu malam, pengawalnya mendapat kecelakaan, jatuh ke dalam jurang dan tulang pahanya patah. Nguyen terpaksa melanjutkan perjalanan sendiri, masuk ke daerah Cina.

Pada waktu perjalanan itu, Nguyen mengganti namanya menjadi Ho Chi Minh.

Perjalanan dilakukan lagi siang dan malam. Setelah berjalan kaki seorang diri selama 10 hari, Ho tiba di kota kecil di daerah Cina. Dia memutuskan untuk istirahat sejenak. Pada satu malam, ketika sedang tidur di rumah orang Cina, terjadi penggerebekan oleh aparat kepolisian Cina. Ho, yang dianggap orang asing dan tidak punya surat-surat, ditangkap.

Sejak itu, hidup Ho jadi lebih menderita. Hidupnya berpindah-pindah dari satu penjara ke penjara lainnya. Di dalam penjara dia disiksa dengan kejam. Dia dimasukkan ke dalam penjara daerah, kedua tangan dan kakinya diikat dengan rantai besi.

Ho berusaha menghubungi pemerintah setempat untuk bertemu, tetapi tidak ada respons. Dia juga mengirimkan kawat kepada pemerintah daerah atasan, tetapi juga tidak direspons. Akhirnya, selama 1 bulan di dalam penjara, Ho terasing dari segala-galanya.

Sampai satu hari, Ho dibawa oleh 6 orang polisi ke daerah pinggiran kota, untuk dibebaskan. Ho dilepas, disuruh melanjutkan perjalanannya. Sendirian, Ho kembali melanjutkan perjalanannya. Panas terik dan hujan silih berganti menemaninya.

Pada satu hari, ketika sedang istirahat di tumpukan jerami, Ho didatangi oleh satu pasukan tentara bersenjata, dan Ho kembali ditangkap karena tidak punya surat-surat. Kembali belenggu terikat di tangan dan kakinya.

Tiba di kota, Ho dimasukkan ke dalam penjara. Ho kembali terasing. Di dalam penjara, Ho mengalami tekanan yang sangat berat. Sendirian berada di antara orang-orang hukuman yang tidak dikenalnya.

Baca lanjutannya: Kisah Ho Chi Minh dan Sejarah Kemerdekaan Vietnam (Bagian 6)

Related

History 7405277066842962430

Recent

Hot in week

Ebook

Koleksi Ribuan Ebook Indonesia Terbaik dan Terlengkap

Dapatkan koleksi ribuan e-book Indonesia terbaik dan terlengkap. Penting dimiliki Anda yang gemar membaca, menuntut ilmu,  dan senang menamb...

item