Indonesia Perlu Belajar Pada Vietnam yang Sukses Menyingkirkan Corona dari Negaranya

Indonesia Perlu Belajar Pada Vietnam yang Sukses Menyingkirkan Corona dari Negaranya, naviri.org, Naviri Magazine, naviri

Naviri Magazine - Dari Vietnam yang berhasil menyembuhkan semua pasien COVID-19, Indonesia perlu belajar bahwa pemerintah memiliki andil besar dalam upaya preventif dan penanganan.

Dr Kidong Park, perwakilan WHO di Vietnam, mengatakan keberhasilan Vietnam adalah buah usaha pemerintah yang proaktif dan konsisten. Dua pekan setelah kasus COVID-19 pertama kali diumumkan, Kementerian Kesehatan Vietnam langsung melarang sekitar 10 ribu penduduk Son Loi keluar rumah selama 20 hari.

Mereka juga meliburkan sekolah, menghentikan impor, dan melarang konsumsi hewan liar. Di waktu bersamaan, pemerintah meningkatkan pengawasan intensif, pengujian laboratorium, memastikan pencegahan dan pengendalian infeksi dan manajemen kasus di fasilitas kesehatan, serta memberikan komunikasi risiko, dan kolaborasi multi-sektoral.

“Di tahap penyembuhan, dokter akan mengobati gejala pasien, dan pasien diminta menjalani diet ketat bergizi. Lalu tingkat saturasi oksigen dalam darah pasien selalu dimonitor,” tulis Al Jazeera merangkum upaya-upaya penanganan yang dilakukan negara ini.

Tak lupa, imbauan untuk selalu cuci tangan, melakukan pemeriksaan suhu, dan penyemprotan desinfektan di tempat-tempat publik. Agaknya sejauh ini cara yang paling efektif untuk mencegah penyebaran COVID-19 adalah cuci tangan, sementara penyembuhan masih bersifat suportif.

WHO juga sudah memperingatkan bahwa antibiotik tak manjur menyembuhkan COVID-19 karena hanya berfungsi pada infeksi bakteri. Sementara infeksi virus seperti SARS-CoV obatnya hanyalah vaksin—bukan jahe atau rimpang-rimpangan lain.

Sebagian besar virus (termasuk SARS-CoV-2) tersusun dari RNA, protein dan lipid. Bayangkan bentuk virus ini serupa tembok yang disusun dari batu bata dengan perekat berupa kombinasi ikatan hidrogen. Mereka semakin menempel kuat pada permukaan kasar seperti kayu, kain, dan kulit karena permukaan kasar membentuk lebih banyak ikatan hidrogen.

Pondasi kuat virus hanya bisa diruntuhkan dengan kelembaban, sinar matahari (sinar UV), dan panas (gerakan molekuler). Jadi cuci tangan dengan sabun terbukti paling ampuh meruntuhkan benteng virus. Dilihat dari struktur penyusunnya, sabun mengandung zat seperti lemak, yang dikenal sebagai amphiphiles (secara struktural mirip lipid dalam membran virus).

“Molekul sabun bersaing dengan lipid dan ikatan non-kovalen lain yang membantu protein, RNA, dan lipid menempel,” jelas Palli Thordarson seorang ahli kimia dari Universitas New South Wales, dilansir dari Market Watch.

Ringkasnya, sabun melarutkan perekat yang menyatukan virus. Disinfektan, atau cairan, tisu, gel, dan krim yang mengandung alkohol, memiliki efek serupa tetapi tidak seefektif sabun. Agen antibakteri dalam produk-produk tersebut tidak banyak mempengaruhi struktur virus.

Related

News 8366357470078449994

Recent

Hot in week

Ebook

Koleksi Ribuan Ebook Indonesia Terbaik dan Terlengkap

Dapatkan koleksi ribuan e-book Indonesia terbaik dan terlengkap. Penting dimiliki Anda yang gemar membaca, menuntut ilmu,  dan senang menamb...

item