Biografi Richard Zsigmondy, Ilmuwan Terkenal Peraih Nobel Kimia

Biografi Richard Zsigmondy, Ilmuwan Terkenal Peraih Nobel Kimia,  naviri.org, Naviri Magazine, naviri majalah, naviri

Naviri Magazine - Richard Adolf Zsigmondy lahir di Vienna, pada 1 April 1865. Ayahnya, dokter Adolf Zsigmondy, telah melakukan banyak hal dalam mempromosikan dunia kedokteran gigi di Austria, telah menemukan beberapa instrumen dan peralatan bedah, dan telah mempublikasikan beberapa penelitian medis dan ilmiah.

Ia mendorong minat keempat anaknya dalam ilmu sains alam. Ia wafat ketika Zsigmondy masih berusia 15 tahun. Ibu Zsigmondy, Irma von Szakmary, memberi semangat anak-anaknya untuk menjalani kehidupan alam, untuk tertarik pada seni, dan mengikuti kecenderungan mereka.

Zsigmondy dan kakaknya menghabiskan banyak waktu dengan memanjat, naik gunung, berenang, dan menyelam. Ketertarikan Zsigmondy pada ilmu kimia dan fisika dibangun di usia dini; ia mempelajari buku teks Stoeckhardt yang berjudul Schule der Chemie, dan melakukan banyak eksperimen di laboratorium kecil di rumahnya.

Ia juga banyak terpengaruh oleh buku teks ilmu kimia yang ditulis oleh Berzelius dan Roscoe-Schorlemmer. Di bawah bimbingan Profesor E. Ludwig di fakultas medis di Vienna, ia mempelajari fakta dasar tentang analisis kuantitatif.

Ia lalu melanjutkan ke Technische Hochshule di Vienna, dan pada 1887 pergi ke Munich untuk membaca kimia organik di bawah bimbingan Profesor W. Von Miller. Setelah mendapatkan gelar doktor, ia menetap sebagai asisten Profesor von Miller, dan selanjutnya menerima posisi yang sama sebagai asisten ahli fisika Profesor Kundt di Berlin.

Pada 1893, ia memenuhi persyaratan sebagai pengajar di technische Hochshule di Graz, dan menerima jabatan pengajar di sana.

Penelitiannya tentang warna lustre untuk kaca dan guci mempengaruhinya untuk mempelajari lebih lanjut kimia koloid, dan mengarah pada perjanjian dengan penelitian kaca Schott und Genossen di Jerman, di mana ia menetap hingga tahun 1900.

Ia tinggal untuk mengejar karir ilmiah secara eksklusif. Selama periode ini, ia menemukan cara menyiapkan hidrosol emas yang bisa dulangi, dan mengembangkan mikroskop dengan kolaborasi bersama Siedentopf.

Pada 1907, Zsigmondy ditunjuk sebagai Profesor dan Direktur Institut Kimia Orgnik di Universitas Gottingen, di mana ia menetap hingga pensiun pada Februari 1929. Setelah Perang Dunia I, khususnya pada 1922 dan 1923, Institut mengalami kekurangan bahan kimia sederhana, dan penelitian jadi sulit dilakukan.

Pada 1925, Zsigmondy mendapat penghargaan Hadiah Nobel Kimia untuk penelitiannya pada larutan koloid alam yang heterogen. Hal ini memungkinkannya untuk mengatasi, dengan penuh rasa syukur, semua kesulitan yang ia temukan pada tahun-tahun sebelumnya.

Selain buku berjudul Lehrbuch der Kolloidchemie, Zsigmondy juga mempublikasikan buku lain, Ãœber das kolloide Gold, dengan kerja sama P.A. Thiessen.

Menantunya, Dr. Erich Huckel, yang juga bagian dari timnya, mengkontribusikan sebuah buku teori adsorpsi, kumpulan paper Kolloidforschung in Einzeldarstellungen, yang ditulis Zsigmondy.

Zsigmondy menikah dengan Laura Luise, putri Profesor Wilhelm Miller, pengajar di Anatomi Patologi di Jena, pada 1903. Mereka memiliki dua orang putri, Annemarie dan Kothe. Pada 1925, Annemarie menikah dengan Dr. Erich Huckel, yang ketika di Zurich adalah asisten Profesor Debye, dan belakangan menjadi pengajar di sana. Ia wafat di Gottingen, pada 24 September 1929.

Related

Science 5015475309280181813

Recent

Hot in week

Ebook

Koleksi Ribuan Ebook Indonesia Terbaik dan Terlengkap

Dapatkan koleksi ribuan e-book Indonesia terbaik dan terlengkap. Penting dimiliki Anda yang gemar membaca, menuntut ilmu,  dan senang menamb...

item