Simak! Ini Ramalan Ekonomi dari CEO Bank Terbesar di Asia Tenggara

Simak! Ini Ramalan Ekonomi dari CEO Bank Terbesar di Asia Tenggara, naviri.org, Naviri Magazine, naviri majalah, naviri

Naviri Magazine - Perekonomian di dunia kian memburuk seiring dengan naiknya angka kasus positif virus corona (Covid-19). Demi mengenjot perekonomian, tidak sedikit pemerintah di berbagai negara memberikan dana stimulus untuk berbagai perusahaan agar dapat bertahan hidup dalam masa sulit seperti ini.

Namun hal ini juga bukan menjadi solusi terbaik. CEO DBS, Piyush Gupta memperkirakan jika akan banyak perusahaan yang "gugur" setelah pemerintah berhenti memberikan bantuan dana stimulus tersebut.

"Jika banyak perusahaan tidak dapat bertahan hidup... Anda akan memiliki jutaan dolar pertanyaan tentang bagaimana cara menangani 'perusahaan zombie ini'," ujar Gupta, dalam acara CNBC Managing Asia.

"Apakah Anda terus menanamkan uang... menggunakan keuangan publik untuk mendukung perusahaan atau membiarkannya hancur seperti Schumpeter? Ini akan menjadi tantangan nyata terutama di ruang UKM di seluruh dunia, saya menduga ini akan menjadi tantangan besar besar tahun depan."

Gupta mengacu pada konsep yang dipopulerkan oleh ekonom Austria Joseph Schumpeter, yang menggambarkan proses perombakan besar yang lama untuk membuat jalan bagi yang baru dan lebih baik. Inovasi dan kreativitas jadi ttik penting di konsep ini.

Lebih lanjut, CEO bank terbesar di Asia Tenggara tersebut mengatakan unsur politik dan masyarakat sipil akan menyulitkan pemerintah untuk terus mendukung perusahaan secara finansial dalam jangka waktu panjang.

"Anda akan mulai melihat lebih banyak kegagalan, yang pada gilirannya berarti bahwa Anda akan mulai melihat masalah meluas ke sektor keuangan," jelasnya.

Membicarakan soal bank, menurut Gupta, akan ada kerusakan yang jauh lebih besar pada neraca mereka. Namun bank-bank yang mengalami krisis akibat pandemi global kini memiliki pijakan yang jauh lebih kuat, dibandingkan saat krisis keuangan global lebih satu dekade lalu.

Gupta mengatakan DBS yang berbasis di Singapura telah mengambil "beberapa asumsi yang cukup kejam di sekitar jumlah UKM yang mungkin tidak dapat bertahan hidup" dalam pengujian internal. Dia memperingatkan bahwa rasio kredit macet bisa lebih buruk selama krisis keuangan global ini.

"Anda akan melihat lebih banyak tekanan pada sistem keuangan di bagian akhir tahun ini dan tahun depan, namun itu hanya karena dampak dari guncangan ekonomi makro masih harus menyaring melalui sistem keuangan pada saat ini," katanya.

Selain itu, lingkungan suku bunga rendah juga menambah tantangan yang dihadapi bank. Tetapi Gupta menegaskan kembali bahwa bank telah menambah penyangga untuk mengantisipasi potensi kerugian pinjaman.

Mereka juga terbuka untuk berpotensi memotong dividen, sehingga Gupta mengatakan jika DBS memiliki basis modal yang cukup kuat untuk tidak terpuruk.

"Jika kami secara sukarela memotong dividen, saya pikir ini akan menjadi taruhan yang adil untuk mengatakan bahwa kami pikir prospeknya lebih suram daripada yang kami perkirakan sebelumnya," tambah Gupta.

Sebelumnya pemerintah Singapura telah memproyeksikan kontraksi ekonomi antara 4% dan 7% tahun ini, yang akan menjadi penurunan terburuk negara itu sejak merdeka pada 1965 silam. Pemerintah juga sudah membantu rumah tangga dan bisnis dengan mengizinkan penundaan pembayaran pinjaman hingga akhir tahun 2020.

Pada pekan lalu, regulator keuangan dan bank sentral, Otoritas Moneter Singapura (MAS), mengatakan bahwa hampir 34.000 hipotek sedang penundaan pembayaran pokok atau bunga, dan bahkan keduanya.

Selain itu, lebih dari 5.300 perusahaan kecil dan menengah juga sedang menunda pembayaran pinjaman terjamin.

Direktur pelaksana MAS, Ravi Menon mengatakan bantuan tersebut akan membantu dalam melewati krisis terburuk, namun bantuan itu tidak dapat berlangsung selamanya. Menon menjelaskan bahwa akumulasi utang dapat meningkatkan risiko gagal bayar.

Related

News 5098293312395857353

Recent

Hot in week

Ebook

Koleksi Ribuan Ebook Indonesia Terbaik dan Terlengkap

Dapatkan koleksi ribuan e-book Indonesia terbaik dan terlengkap. Penting dimiliki Anda yang gemar membaca, menuntut ilmu,  dan senang menamb...

item