Lubang Kawah Selebar 124 Meter Muncul dari Lokasi Ledakan di Beirut

Lubang Kawah Selebar 124 Meter Muncul dari Lokasi Ledakan di Beirut, naviri.org, Naviri Magazine, naviri majalah, naviri

Naviri Magazine - Citra satelit yang dirilis Planet Labs. Inc memperlihatkan kemunculan kawah berdiameter 124 meter dari lokasi ledakan gudang amonium nitrat di Beirut, Libanon pada Selasa (4/8) petang.

Gambar satelit yang dirilis sehari setelah kejadian, Rabu (5/8) pagi oleh Maxar, perusahaan yang mengoperasikan armada satelit pengamat Bumi beresolusi tinggi. Dalam foto yang dirilis menunjukkan kemunculan kawah berukuran lebih besar dari lapangan sepak bola dan keadaan di sekitar lokasi kejadian yang porak poranda.

Maxar membandingkan dua foto yang diambil sebelum dan setelah kejadian ledakan, atau pada 9 Juni dan 5 Agustus.

Gambar yang diambil dari satelit WorldView-3 Maxar pada 9 Juni dan gambar dari satelit WorldView-2 pada 5 Agustus menunjukkan kemunculan kawah selebar 124 meter berisi air dari Laut Mediterania. Kawah tersebut menggantikan gudang penyimpanan amonium nitrat yang lenyap saat terjadi ledakan dahsyat.

Bukan hanya gudang, citra satelit yang sama juga memperlihatkan bangunan yang berada di dekatnya telah rata dengan tanah. Sementara baja rangka bangunan bengkok dan tanaman hijau yang berada di sekitarnya hangus terpanggang.

Mengutip CNN, Maxar juga membandingkan gambar satelit lain yang menampilkan sebuah kapal pesiar yang berlabuh di pelabuhan ketika diabadikan pada 31 Juli. Sehari setelah terjadinya ledakan, citra satelit menunukkan kapal pesiar yang sama telah terguling jauh dari pelabuhan.

Ledakan dahsyat yang terjadi pada Selasa pukul 18.00 waktu setempat sempat memicu gempa dengan magnitudo 3,3. Besarnya getaran ledakan bahkan sempat terasa hingga Siprus yang berjarak 200 kilometer dari lokasi kejadian.

Sejauh ini dilaporkan lebih dari 135 orang meninggal dan 5.000 orang terluka akibat ledakan tersebut. Ribuan ton bahan kimia yang tersimpan di gudang di pelabuhan Beirut disebut merupakan barang sitaan dari kapal milik perusahaan Rusia karena melanggar sejumlah aturan pada 2013 lalu.

Sejumlah dokumen yang diperoleh CNN mengungkap bahwa kapal kargo, MV Rhosus, yang berbendera Moldova berangkat dari Batumi, Georgia, membawa 2.750 ton amonium nitrat menuju Mozambik.

MV Rhosus sempat berlabuh di Yunani untuk mengisi bahan bakar sebelum menuju Libanon. Grechuskin meminta kapal itu mengambil muatan ke Libanon dengan harapan bisa menutupi ongkos perjalanan.

Kapal itu lantas ditahan oleh aparat pelabuhan Beirut karena "pelanggaran berat dalam pengoperasian kapal", belum membayar bea masuk ke pelabuhan, dan pengaduan para awak kapal yang berasal dari Rusia dan Ukraina.

Alhasil, Prokoshev dan para awak memilih meninggalkan kapal itu. Para awak asal Rusia lantas dipulangkan, tetapi gaji mereka tidak dibayar.

Sementaral ribuan ton amonium nitrat itu dibiarkan berada di dalam kapal. Aparat pelabuhan Beirut juga tidak diizinkan memindahkan muatan di kapal itu ke kapal lain hingga akhirnya menjadi pemicu ledakan pada Selasa lalu.

Related

News 1652461206713602885

Recent

Hot in week

Ebook

Koleksi Ribuan Ebook Indonesia Terbaik dan Terlengkap

Dapatkan koleksi ribuan e-book Indonesia terbaik dan terlengkap. Penting dimiliki Anda yang gemar membaca, menuntut ilmu,  dan senang menamb...

item