Warga Singapura Jual Peternakan Semut di Tengah Pandemi Corona, Harganya sampai Jutaan

Warga Singapura Jual Peternakan Semut di Tengah Pandemi Corona, Harganya sampai Jutaan

Naviri Magazine - Bagi banyak orang, semut hanyalah hama, tetapi bagi pengusaha Singapura John Ye, minatnya pada semut yang rendah hati mendorongnya untuk meluncurkan bisnis menjual peternakan semut. Menurut John Ye, serangga semut memiliki banyak hal untuk ditawarkan kepada kita.

Ye membuka Just Ants (Hanya Semut) yakni toko pertama di Singapura yang mengkhususkan diri menjual peternakan semut sebagai hewan peliharaan. Pembukaan Just Ants pada akhir Februari itu dilakukan saat Singapura mulai menerapkan langkah-langkah penguncian untuk mengekang penyebaran virus corona baru.

Namun terlepas dari kendala awal selama pandemi, Ye mengatakan penjualan peternakan semutnya telah meningkat sejak Juli. "Semut itu luar biasa," kata Ye, 41, yang dulunya adalah pedagang grosir elektronik dan mulai memelihara semut untuk hobi pribadinya pada 2017.

Peternakan semut lebih umum di beberapa negara Barat, namun jarang diminati di Singapura dan Ye mencoba mengubah konotasi negatif yang terkait dengan serangga semut.

"Semut sangat penting dalam ekosistem, mereka sebenarnya ada di sini karena suatu alasan, dan kemudian jika kita benar-benar bisa belajar dari semut yang rendah hati, ada begitu banyak hal yang bisa diajarkan semut kepada kita, seperti ketekunan dan kegigihan," ujar Ye.

Ia berharap dapat bekerja sama dengan institusi-institusi, seperti sekolah, untuk mendidik anak-anak tentang semut dan siklus hidupnya. Semut yang Ye jual diperoleh secara lokal oleh dia dan stafnya di sekitar pulau, karena semut-semut sering muncul setelah hujan badai.

Toko Just Ants menawarkan 30 spesies semut yang dijual dalam paket pemula untuk peternakan semut, atau formicarium, yang mencakup segerombolan semut dan seekor ratu semut.

Harganya berkisar dari 13,9 dolar Sigapura (sekitar Rp 152.100) hingga sekitar 200 - 300 dolar Singapura (sekitar Rp 2,189 juta-Rp 3,283 juta) tergantung pada jenis formicarium dan spesies semut. Toko milik Ye juga menjual cacing hidup sebagai makanan untuk semut, meskipun Ye mengatakan bahwa semut juga menyukai madu dan buah.

Bisnis Ye telah berhasil menarik pecinta semut dan penonton yang penasaran. "Ini gila, ini benar-benar gila," kata Alvin Teng, seorang pembeli.

Related

News 1972841200633412167

Recent

Hot in week

Ebook

Koleksi Ribuan Ebook Indonesia Terbaik dan Terlengkap

Dapatkan koleksi ribuan e-book Indonesia terbaik dan terlengkap. Penting dimiliki Anda yang gemar membaca, menuntut ilmu,  dan senang menamb...

item