Ini 5 Tanda Kamu Terlalu Peduli dengan Apa yang Orang Lain Pikirkan


Naviri Magazine - Mau pakai baju warna terang, takut, gimana kalau dikomentari orang-orang karena jadi kelihatan banget badan berisinya. Mau keluar dari pekerjaan sekarang untuk merintis bisnis kecil-kecilan, urung, karena ditentang banyak orang. Dibilangnya “gak bersyukur”, karena memang gaji sekarang sudah sangat besar.

Ada banyak orang di dunia yang gak bisa hidup sesuai dengan apa yang dimau, akibat terlalu peduli dengan apa yang orang lain pikirkan. Dan kamu termasuk salah satunya, jika memiliki tanda-tanda berikut. Apa saja?

1. Menyeleksi ketat media sosial yang kamu punya

Faktanya, kamu sedang makan junk food yang kamu tahu memang gak sehat. Toh, jarang-jarang ini. Tapi, ketika hendak posting di media sosial, kamu malah memilih mengunggah foto makanan sehat, karena khawatir nanti bakal ‘diserang’ oleh circle pertemananmu yang healthy freak.

Begitu pula ketika akan berkomentar. Kamu benar-benar menyeleksi ketat apa yang akan kamu posting, karena takut kalau salah omong, bisa diserbu banyak orang.

Bukannya mendorong kamu blak-blakan sampai kelewat batas, saat bermedia sosial. Akan tetapi, sikap yang dicontohkan tadi pun gak baik. Kamu jadi menciptakan image diri yang berbeda antara dunia nyata dan dunia maya. Dan itu pastinya gak akan membuatmu nyaman. Kamu jadi seperti hidup dalam dua kepribadian yang berbeda.

2. Sering menyimpan pendapatmu sendiri

Saat sedang berkumpul dengan teman-teman, semuanya membahas jenis makanan yang sedang kekinian. Kamu berbeda sendiri, karena tidak suka.

Alih-alih terus terang dengan preferensimu itu, kamu memilih diam dan berpura-pura suka, atau beralasan kalau ada bahan di makanan tersebut yang bikin kamu alergi. Menurutmu, cara ini jauh lebih aman daripada harus berbeda sendiri di antara teman-teman yang lain.

3. Keputusanmu selalu didasarkan atas kebahagiaan orang lain

Setiap kali kamu ingin membuat keputusan, yang dipikirkan bukan apakah ini sesuai dengan yang kamu inginkan atau enggak. Akan tetapi, apakah keputusanmu bakal bikin orang-orang sekitarmu bahagia atau tidak.

Hal tersebut menunjukkan, kalau kamu menempatkan opini orang lain, dan kebahagiaan mereka di atas opini serta kebahagiaanmu sendiri. Dan itu gak baik, lho. Karena yang menjalani hidupmu, ya, kamu! Jika ternyata keputusanmu itu hasilnya gak bagus, kamu yang menanggung risikonya. Bukan mereka, yang berusaha kamu senangi.

4. Kamu melakukan hal-hal yang dibenci demi memenuhi ekspektasi orang lain

Seluruh keluargamu berprofesi dokter. Maka gak heran, mereka pun punya ekspektasi, bahwa kamu bakal jadi dokter juga. Padahal, nyatanya kamu benci banget sama yang namanya biologi serta kimia. Dan kedua hal itu, jadi dasar dalam ilmu kedokteran.

Namun, demi memenuhi ekspektasi banyak orang, terutama orangtua, kamu pun akhirnya memilih jurusan kuliah yang kamu benci. Hasilnya, selama menjalani perkuliahan, kamu jadi tersiksa.

Ada banyak situasi dalam kehidupan yang mirip dengan contoh di atas. Untuk memenuhi harapan orang lain, kamu sampai mengorbankan keinginan diri sendiri. Dan ini, yang bikin hidupmu jadi menderita.

5. Sering meminta maaf, meski gak salah

Ciri lain kalau kamu terlalu memedulikan opini orang lain, adalah sering merasa bersalah atas apa yang bukan jadi tanggung jawabmu. Misalnya, kamu merekomendasikan skincare yang kamu pakai saat temanmu bertanya, karena memang hasilnya di kamu bagus. 

Ternyata, skincare tersebut gak cocok di kulitnya. Meski itu bukan salahmu, karena kondisi kulit tiap orang berbeda. Tapi, kamu jadi merasa bersalah dan meminta maaf.

Over-apologizing ini gak baik, lho! Kamu akan dianggap lemah oleh orang lain, sehingga sering dimanfaatkan dan diperlakukan dengan semena-mena.

Sikap terlalu mengambil pusing dengan apa yang orang lain pikirkan, bisa timbul karena keinginan untuk diterima kelompok tertentu, misalnya keluarga, atau teman. Yang perlu kamu sadari, kalau untuk diterima mereka, membuatmu harus menjadi orang lain, maka mereka itu gak layak untuk kamu dekati.

Karena hubungan apa pun itu, baik keluarga, pertemanan, ataupun percintaan, mestinya bisa saling respek terhadap keinginan, maupun perbedaan di tiap individu. Bukan malah memaksakan standar tertentu. Jadi, be yourself aja, ya!

Related

Psychology 3393756109601047967

Recent

Hot in week

Ebook

Koleksi Ribuan Ebook Indonesia Terbaik dan Terlengkap

Dapatkan koleksi ribuan e-book Indonesia terbaik dan terlengkap. Penting dimiliki Anda yang gemar membaca, menuntut ilmu,  dan senang menamb...

item